Entri Populer

Jumat, 25 Juli 2014

Rival "Edisi La Liga"


Rivalitas dalam sepakbola adalah merupakan bumbu yang membuat pertandingan semakin dinantikan. Hampir setiap liga memiliki tingkat rivalitas yang tinggi. Pertandingan tersebut biasanya akan berjalan dengan tensi yang tinggi, keras, dan bahkan kadang cenderung kasar. Pertandingan itu sendiri sudah memiliki tensi tinggi, dapat terlihat saat konferensi pers sebelum pertandingan, yang biasanya akan dipenuhi sindiran-sindiran untuk tim lawan, dan semakin panas karena persaingan kedua kelompok suporter.
Liga Spanyol memiliki sebuah pertandingan besar yang menjadi daya tarik seluruh dunia yang biasa disebut El Clasico. Pertandingan ini merupakan rivalitas antar kota yaitu Real Madrid yang mewakili Kota Madrid (Ibukota Spanyol), dan Barcelona yang mewakili Provinsi Catalan. Pertandingan perdana El Clasico dimainkan pada tanggal 13 Mei 1902 yang digelar di Kota Madrid, namun dimenangkan Barcelona dengan skor 3-1. Rivalitas Real Madrid dan Barcelona semakin panas di era Jendral Franco. Jendral Franco adalah seorang pemimpin diktator di Spanyol yang juga terkenal sebagai Madridista. Apa hubungan antara Jendral Franco dan rivalitas Real Madrid dan Barcelona? Barcelona adalah klub yang berasal dari Catalonia, provinsi yang terkenal akan memberontak untuk mendapat kemerdekaan. Jendral Franco yang berkuasa ingin menghancurkan Catalan secara keseluruhan, mulai tidak diperbolehkan menggunakan bahasa Catalan dan melarang pengibaran bendera Catalan. Bahkan beberapa pihak mengatakan kemenangan 11-1 Real Madrid atas Barcelona di leg ke 2 Copa del Rey tahun 1943 adalah hasil intervensi Franco yang tidak ingin Real Madrid terseingkir, karena pada leg 1 kalah 3-0. 
Dalam sepakbola, transfer pemain adalah hal yang biasa, bahkan kepindahan pemain dari Real Madrid ke Barcelona maupun sebaliknya adalah hal yang tidak aneh. Total ada 21pemain yang meloncat dari Barcelona ke Madrid dengan 17 pemain yang transfer langsung dari Barca ke Madrid, dan 4 pemain melewati klub lain terlebih dahulu, sedang pemain yang menyebrang dari kubu Real Madrid ke Barcelona dengan total 12 pemain, dimana 3 pemain adalah transfer langsung dan 9 pemain lainnya lewat jembatan klub lain terlebih dahulu. Menurut penulis, ada 2 nama yang sangat menyita perhatian dalam transfer pemain antar klub rival ini, yaitu adalah Michael Laudrup (1994) dan Luis Figo (2000). Michael Laudrup membuat fenomena unik yaitu membawa Barcelona mengalahkan Real Madrid dengan skor 5-0 pada tahun 1994, dan setahun kemudian Laudrup membawa Real Madrid mengalahkan Barcelona dengan skor yang sama. Sedang Luis Figo meninggalkan luka yang begitu dalam di hati para Cules (sebutan suporter Barcelona). Hal yang paling membekas adalah ketika Figo hendak mengambil tendangan sudut di Camp Nou, Figo mendapat lemparan kepala babi dan sebutan Judas yang melambangkan seorang pengkhianat. 
Selain pertandingan El Clasico, juga ada derby Catalan yang mempertemukan Barcelona dan Espanyol, memang tidak ada tradisi panjang antar kedua klub, karena perbedaan kekuatan yang cukup timpang. Barcelona memiliki kelas dunia, sedang Espanyol masih berusaha menembus Eropa. Partai ini juga tidak memperebutkan apapun, karena jelas Barcelona lebih unggul diatas kertas, tapi bagi Espanyol jika mereka mampu mengalahkan Barcelona, maka mereka bisa menjadi raja sehari di daerah Catalan. Namun setiap partai derbi Catalan ini tetap menjanjikan suatu tontonan yang menarik di setiap laga nya. 
Derbi yang juga menampilkan tensi tinggi adalah derbi ibukota atau derbi Madrid. Siapapun pasti sudah mengenal Real Madrid, namun partai ini dipanaskan oleh sang tetangga, Atletico, yang musim lalu mencuri perhatian dengan mematahkan tradisi juara duo raksasa La Liga. Skuat Atletico memang tidak mentereng seperti Real, namunh Atletico menemukan bentuk permainan tim yang dibawa oleh Simeone, hingga mereka mampu finis teratas di klasemen liga musim lalu. Derbi Madrid bisa dibilang laga prestisius dibawah El Clasico di La Liga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar