
Piala Dunia Brazil 2014 akan memasuki babak akhir nya. Belanda akan menghadapi tuan rumah Brazil di perebutan juara ke 3, sedang partai puncak akan menghadirkan Jerman kontra Belanda.

Sebelumnya di partai semifinal, Jerman tampil memukau dengan menggunduli tuan rumah Brazil dengan skor mencolok 7-1. Dalam pertandingan tersebut juga memecahkan beberapa rekor Piala Dunia sekaligus. Jerman membukukan rekor kemenangan dengan skor terbesar (7 gol) di fase semifinal, gol tercipta paling banyak dalam 90 menit (8 gol), dan penyerang Jerman keturunan Polandia resmi menjadi top skor Piala Dunia sepanjang masa dengan 16 gol setelah menyumbang 1 gol dalam pertandingan tersebut. Skor yang sangat mencengangkan tersebut bukanlah suatu kebetulan, secara kualitas pemain Jerman memang diisi pemain-pemain top, sedang Brazil kehilangan sang rising star Neymar yang cedera dan tidak diperkuat oleh Thiago Silva yang selama ini menjadi tembok kokoh pertahanan Brazil akibat terkena akumulasi kartu kuning. Ditinggal 2 pemain kunci nya, Brazil seperti kehilangan kreatifitas dalam menyerang, dan tidak solid ketika bertahan, baru 10 menit pertandingan berjalan, Thomas Muller berhasil memaksa Julio Cesar memungut bola dari gawang nya. Brazil yang cukup terkejut berusaha membalas, namun tak dapat menembus pertahanan Jerman. Memasuki menit 23, mimpi buruk Brazil dimulai, dalam kurun waktu 6 menit, Jerman mampu mencetak 4 gol yang masing-masing dicetak Klose, Kroos dan Khedira. Skor 5-0 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak ke 2 Brazil mencoba membuat perubahan dengan memainkan Paulinho dan Ramires. Brazil mencoba bermain lebih agresif, namun pemain belakang jerman bermain dengan fokus yang sangat tinggi. Akhirnya pelatih Joachim Loew memasukkan Per Mertesacker dan Andre Schurrle untuk meredam serangan Brazil, dan menambah daya gedor. Strategi itu berhasil dan bahkan Shurrle mampu menambah keunggulan bagi Jerman pada menit 69 dan 79. Kendati tertinggal 7-0 Brazil terus menyerang gawang Neuer, akhirnya usaha anak asuhan Scolari itu mendapat sebuah gol telat pada menit 90 melalui tendangan keras Oscar yang tak mampu ditahan Neuer. Mampu mengkandaskan Brazil, Jerman melenggang mulus ke final.

Di laga puncak Jerman akan ditantang Argentina yang mampu melewati hadangan Meneer-meneer Belanda. Melewati pertandingan yang ketat, keras, dan melelahkan, Messi, dkk akhirnya mampu melaju ke partai final setelah mengungguli Belanda lewat adu penalti. Argentina yang harus kehilangan Angel Di Maria yang cedera paha kala menghadapi Belgia, bermain dengan sedikit berhati-hati, mengingat Belanda sempat melumat sang jawara bertahan Spanyol 5-1 di awal mulai turnamen. Walau sama-sama bermain cukup hati-hati, namun kedua kesebelasan saling berjual beli serangan, Robben yang menjadi motor bagi Belanda terus berusaha melepaskan diri dari penjagaan tukang jagal Argentina Javier Mascherano, begitupula dengan mega bintang Argentina Lionel Messi yang dikelilingi pemain-pemain bertubuh besar yang menyulitkannya untuk bergerak. Alejandro Sabella sempat dibikin was-was ketika Mascherano berbenturan kepala dengan Nigel De Jong, Mascherano langsung terkapar dan harus mendapat perawatan, beruntung Pemain yang memperkuat Barcelona itu masih mampu melanjutkan pertandingan. Skor kacamata bertahan hingga turun minum. Pada paruh ke 2, kedua tim masih terus berjual beli serangan, Higuain sempat mengancam gawang Belanda saat menyambut umpan silang Zabaleta, sayang bola hanya menabrak jaring luar saja. Memasuki masa tambahan waktu, Robben sempat memiliki peluang emas setelah menerobos 3 pemain bertahan Argentina, Robben yang telah berhadapan dengan Sergio Romero, sedikit terlalu lama melepaskan tembakan, hingga Mascherano dapat lebih dahulu menahan bola. 90 menit dilalui tanpa gol memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan 2x15 menit.15 menit pertama cukup dikuasai oleh Belanda, hingga babak pertama perpanjangan belum tercipta gol. Di paruh ke 2 Argentina mencoba keluar dari tekanan, melalui Maxi Rodriguez yang memberi umpan terukur, Palacio gagal memaksimalkan peluang setelah sundulannya dapat ditangkap oleh Jesper Cillesen. Pada akhir perpanjangan waktu, Messi yang menusuk dari sisi kiri pertahanan Belanda berhasil mengirim umpan matang pada Rodriguez, sayang sepakan voli Maxi yang tak terkawal lagi-lagi dapat diselamatkan Cillesen yang tampil baik. Setelah melewati 120 menit tanpa gol, pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Sergio Romero menjadi pahlawan Albiceleste setelah mampu menahan tendangan Vlaar dan Sneijder, sedang keempat penendang Argentina yang diawali sang kapten mampu menuntaskan tugasnya dengan tanda hijau di papan skor.

Keberhasilan Argentina menggapai final adalah yang pertama sejak 24 tahun lalu, tepatnya di Piala Dunia 1990 Italia. Argentina sepertinya ditakdirkan bertemu Jerman di Final. Dari 4 final sebelumnya, 2x Argentina bertarung melawan Der Panzer, dan mereka pun berbagi hasil dimana 1986 Argentina mengalahkan Jerman, dan 4 tahun berikutnya giliran Jerman yang meraih tahta. Hal yang cukup unik adalah terakhir final Argentina dilakoni melawan Jerman, dan kini kembali bertemu Jerman, Hal lain yang bisa cukup disorot adalah adanya beberapa kemiripan perjalanan Argentina 2014 dengan 1986. Pada beberapa artikel sebelumnya, penulis pernah mengulas "dejavu" Argentina di Piala Dunia 1986 dan 2014 dari sosok kapten, yang sama-sama bertubuh kecil, ber inisial nama M dan mengenakan nomor 10. Di partai puncak, kembali "dejavu" dirasakan oleh skuat negeri Tango ini, seperti mengulang ke tahun 1986, Argentina kembali menantang Jerman. Kala itu Jerman juga menyingkirkan tuan rumah Meksiko, namun terjadi di babak perempat final, lalu menumbangkan salah 1 unggulan Prancis di semifinal. Di tahun ini, Jerman juga melumat tuan rumah Brazil. Sementara Argentina 1986 melewati hadangan Belgia untuk mencapai final, kali ini di tahun 2014 Argentina juga terlebih dahulu melewati Belgia di perempat final. Apakah Argentina mampu kembali mengulang memori manis 1986, ataukah Jerman yang mampu mengecap manisnya kenangan 1990? 14 Juli akan menjadi tanggal bersejarah bagi salah satu tim pemenang. Mampukah Messi meraih impiannya membawa pulang trophy Piala Dunia, serta menjaga "kesucian" tanah Amerika dari euforia Eropa atau Jerman yang mampu menorehkan sejarah sebagai negara Eropa pertama yang mampu mencuri gelar di tanah Amerika
?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar