Entri Populer

Selasa, 08 Juli 2014

Amerika Selatan VS Eropa

Sejak 20 kali penyelenggaraan Piala Dunia sejak tahun 1930, negara-negara Eropa selalu bersaing ketat dengan negara-negara Amerika Selatan. Tercatat 5 negara Eropa dan 3 negara Amerika Selatan pernah menjuarai turnamen 4 tahunan ini, Jerman, Italia, Inggris, Prancis, dan Spanyol mewakili Eropa dan Brazil, Argentina, serta Uruguay menjadi wakil jawara Amerika Selatan. Sejarah pun mencatat hanya Brazil yang mampu menjadi juara kala Piala Dunia digelar di tanah Eropa. Brazil mampu menaklukkan tuan rumah Swedia pada gelaran tahun 1958, dengan skor 5-2 dan merupakan gelar pertama bagi Brazil. Sejak tahun 1962 hingga 1998, tercatat jika Piala Dunia digelar di Eropa, maka juara adalah dari Eropa, begitu pula ketika diadakan di benua Amerika, juara pun berasal dari Amerika, tepatnya Amerika Selatan.
Sejak 1930 hingga 1998, Piala Dunia dilaksanakan di 2 benua saja, meskipun wakil Asia dan Afrika turut berpartisipasi. FIFA akhirnya membuat sebuah dobrakan dengan memutuskan Piala Dunia 2002 digelar di Asia. Korea Selatan dan Jepang menjadi 2 negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah bagi 32 negara peserta Piala Dunia. Dan untuk pertama kalinya Piala Dunia dilaksanakan di 2 negara sekaligus, serta memiliki 3 Maskot, Ato, Nik, dan Kaz. Di Piala Dunia tersebut akhirnya dimenangi Brazil. 4 tahun berselang, Eropa kembali menjadi tuan rumah dan Italia berjaya di Jerman. Pada tahun 2010 kembali Piala Dunia digelar di tempat "Netral" Afrika Selatan. Selain berlangsung di tempat netral, Piala Dunia 2010 menghadirkan juara baru Spanyol. Dengan hasil itu Amerika dan Eropa berbagi tempat netral. Asia jadi milik Amerika, dan Afrika menjadi milik Eropa. Brazil pernah mencuri gelar di Eropa, namun negara-negara Eropa belum sekalipun mencuri gelar di tanah Amerika.
Piala Dunia Brazil 2014 telah memasuki Semifinal dimana 4 tim bertanding berasal dari 2 Benua, Argentina dan Brazil mewakili Amerika, Jerman dan Belanda mewakili Eropa. Mampukah Eropa mencuri gelar di tanah Amerika? Atau Amerika mampu menjaga "kesucian" dari invasi Eropa? Brazil yang kehilangan Neymar dan Thiago Silva dianggap kehilangan 50% kekuatannya, mampukah menjegal laju Der Panzer yang sedikit kehilangan jatidiri permainannya? Argentina harus rela kehilangan Angel Di Maria, namun Alejandro Sabella dapat sedikit bernafas lega dengan kembalinya Sergio Aguero dan Gonzalo Higuain yang telah menemukan kepercayaan dirinya. Sedang kubu Belanda yang sedang ber euforia atas kemenangan menghadapi Kosta Rika sedikit diterpa isu miring terkait keputusan Louis van Gaal mengganti penjaga gawang tepat 1 menit sebelum babak adu penalti. Babak akhir Piala Dunia segera dimulai dengan kekuatan yang cukup berimbang, diyakini akan menghadirkan pertarungan yang ketat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar